“Terimakasih untuk kamu yang telah mengajarkan cinta kepadaku
Aku bahagia bisa diizinkan Tuhan bertemu denganmu
Aku bahagia bisa diberi kesempatan untuk nyaman bersamamu
Dan aku bangga bisa diberi waktu oleh Tuhan untuk dititipkan hatimu kepadaku.

Aku baru menyadari bahwa tidak ada satupun yang kita miliki
Karena sesungguhnya apapun itu hanyalah untuk dititipi
Meski ku sempat ingin memilki
Tapi Tuhan dengan segera menyadari

Mengenai cinta
Aku bahagia merasakannya
Aku bahagia bisa memberinya
Dan aku bahagia karena itu kehendak-Nya

Terimakasih kepadamu
Kamu yang membuatku menjadi diri sendiri dihadapanmu
Kamu yang mengajariku untuk mandiri bersamamu
Dan kamu yang selalu sabar bersamaku

Aku tahu ini salahku
Aku tahu semua karena kekuranganku
Aku sadar sebab ini kebodohanku
Dan aku tak tahu harus bagaimana memohon maaf kepadamu

Aku menyebutnya bukan kenangan
Tapi adalah tercapainya anganan
Kamu bagiku adalah impian
Karena itu kamu berhak menentukan apakah aku pantas mendapatkan impian

Aku telah berhasil melakukannya
Karenanya aku bisa hapus semua ketidakmungkinan demi membahagiakannya
Aku masa bodoh dengan omongan orang karena ini deminya
Dan aku bahagia meski mungkin dia belum bisa bahagia dengan tulusnya
Dan kamu adalah -nya

Emosi ini salah
Kekurangan ini salah
Sifat ini juga salah
Dan inginku adalah pergi dari hidup yang penuh salah

Jangan salahkan jarak
Salahkan diri ini bukan jarak
Tapi salahlah agar berubah menjadi lebih baik
Karena inilah skenario Tuhan agar kita lebih baik

Ya, kamu benar-benar berkesan
Tangis pun tak mampu mendiamkan
Kamu adalah wanita pertama
Meski Tuhan tak mengizinkan untuk yang terakhir
Aku tak tahu harus bagaimana kepadamu
Cinta ini terlalu jahat untukmu
Kepantasan itu mungkin tidak berpihak kepadaku
Aku yakin bagimu ini bukanlah apa-apa
Tapi maaf, bagiku ini memiliki arti yang mendalam
Dua tahun serasa sebentar bagiku
Kesalahanku menjadi keburukan yang akan kuhilangkan

Dan kamu..
Aku tak tahu apa yang ada dihatimu
Tapi satu hal yang ingin ku ungkapkan..

Setelah kamu berhasil mengajarkanku tentang cinta, kamu juga telah mengajarkanku tentang bagimana..
Merelakan cinta."

Puisi Oleh: Dicky Dwi Septian